Kamis, 22 Mei 2014

I Love You



 'Cinta kita sudah berlalu,
meninggalkan hati yang terluka,
hatimu menolakku,
Tak bisakah aku menangkapmu kembali dengan airmataku?'

Song Fiction By JJ Park

Cast:
Cho Kyuhyun
Moon Shin Na


I Love You

Did it pass by, Our love...‘

Aku menatap pigura cantik berwarna pink dengan hiasan berbentuk hati, membingkai foto ku dan seseorang yang ku sayang. Di foto itu, aku memeluknya dengan mesra, dan dia tampak ceria. Kejadian saat itu terlalu menyenangkan. Dan itu hanyalah kenangan.

Airmataku mengalir lagi. “Na ya...“



Is it just a heart-breaking memory..‘

Pandangan ku bertabrakan dengannya. Dan jantungku berdebar. Aku sudah sering melihat nya, dan saat itu, perasaan ku begitu bahagia. Mengapa debaran ini kini terasa sakit?

Tanpa sadar, aku membuang pandanganku. Menatap lurus kearah jalan ku. Melewatinya. Di saat aku melewatinya, aku menoleh kebelakang, dan dirinya masih membelakangiku. Masih berdiri terpaku.

“Mianhae, aku tak bisa berhenti menyakitimu...“


It's turning around...Your heart... Can't I catch it with my tears...‘

“Hyun na, kamu terlihat kurus,“ ucapnya kaku, saat kami tak sengaja bertemu. Canggung.

Aku tertawa di paksa. “Entertainer, harus menjaga pola makan. Lalu kamu, Na ya? Kamu juga lebih kurus dibanding ingatanku kemarin kemarin“.

“Aku yeoja, harus menjaga pola makan,“ ucapnya, meniru ku. Kami tertawa canggung. Rasanya sudah lama sekali kami tak bersenda gurau bersama. Sesaat, pikiran ku penuh dengannya.

“Jadi sekarang kamu sedang program diet?“

“Tidak juga. Aku hanya mengenang satu kejadian. Dan itu membuat selera makan ku hilang“.

Aku tak berminat menanyakan kejadian apa yang di maksudnya. Tapi dia rupanya lebih senang mengungkapnya. “Kejadian saat kita berpisah. Ah,“ dia menyunggingkan senyum lembut nan miris, “lebih tepatnya, kejadian saat kamu meninggalkan aku“.

Aku meringis kecil. “Kita saling meninggalkan, tentu saja kan?“

Dia mengangguk samar. “Anggap saja seperti itu...“


‘My love, I love you, I love you... Are you listening...‘

Aku menemukan album yang sengaja ku taruh dalam dalam di lemari ku, tanpa sengaja. Album yang penuh dengan foto kami berdua. Ah, maksud ku, foto ku dan Na ya, berdua.

Aku membuka album itu dengan tangan gemetar. Di halaman pertama, ada tulisan indah hasil ukiran Na ya, terpajang di sana.

Happy Anniversary 4th. Cho Kyu Hyun & Moon Shin Na

Aku mengelus ukiran nama Na ya dengan jari yang gemetar.

“Happy failed anniversary 6th, Moon Shin Na, untuk hari ini..“


My love...Don't forget...Don't erase...Our love..‘

Tanpa sadar aku menyunggingkan senyum sinis saat melihat pemandangan yang terpampang jelas di hadapanku.

Na ya ku, sedang bercanda dengan santai nya bersama sekelompok namja. Dan terkadang, aku melihat satu dua namja itu merangkul bahu nya. Aku mencoba menahan amarahku melihat pemandangan itu. Dan amarahku tak tertahan, saat ada namja yang hendak memeluk tubuh Na ya. Dengan cepat, aku berderap ke arahnya. Lalu menarik namja itu sebelum tangan kotor nya menyentuh tubuh Na ya ku.

“Hyun na??“ entah aku merasa dia tidak menginginkan ku, atau memang dia hanya kaget melihat ku yang tiba tiba menarik namja yang hampir memeluknya itu dan berdiri di hadapannya. Menghalangi tubuh kecil nya dengan tubuhku.

Aku menatap namja itu dengan tatapan sinis. Tanpa berkata apa apa, aku reflek menarik tangan Na ya menjauhi mereka.

“Hyun na... betulkah ini kamu?“ tanya Na ya terbata, saat jarak kami memungkinkan untuk berbicara.

“Menurutmu?“ ucapku sinis, sembari terus menarik nya menjauh.

“Sedang... apa? Di sini?“ tanyanya lagi.

Aku melepaskan tangan Na ya, berhenti dan berbalik menatapnya. Terpana sesaat saat melihat sorot mata Na ya yang mengandung jutaan rindu, menghujam lurus kearahku.

“Ah ya, apa kamu belum tahu pekerjaan ku?“ nada sinis ku belum hilang, “kebetulan saja aku menjadi salah satu pengisi acara di sini, dan kamu tentu sudah membaca tulisan besar di depan gedung, bahwa akan ada pengisi acara yaitu Super Junior K.R.Y, dan kebetulan, aku termasuk dalam grup itu“.

Na ya mengangguk dengan wajah terkesima yang sedari tadi di tampilkannya. Tapi dia tidak menyahuti atau bahkan mengomentari ucapan sinis ku.

“Lalu kau?“ tanya ku balik, “tidak mungkin kamu ke acara ini hanya karena ingin menemuiku, kan? Bahkan saat grup ku mengadakan jumpa fans di daerah dekat rumah mu, kau tidak muncul di sana. Merindukan ku?“ tuntutku dengan seringai di wajah.

“Aku di undang. Kebetulan, penyelenggara acara ini adalah temanku,“ dia terdiam sejenak. Menilai ku sebentar, lalu melanjutkan, “dan yang tadi sedang bercanda dengan ku, adalah teman teman satu kelasku sewaktu di sekolah menengah“.

Aku menatap nya dengan pandangan meremehkan. Hal yang tak bisa ku kendalikan, saat kemarahanku di luar batas, “jadi karena mereka adalah teman mu, jadi mereka bebas memelukmu? Begitu?“

“Kamu memperhatikan ku sedari tadi? Lalu kenapa aku tak melihatmu?“

Emosi ku semakin naik. “Jelas saja! Yang ada dalam pandangan mu adalah mereka. Untuk apa kamu susah susah mencari ku di tengah tengah kerumunan orang tadi? Belum tentu aku ada, kan? Sementara aku selalu bisa melihat mu bahkan ketika kamu berniat menyembunyikan diri dari ku“.
 
“Aku merindukan mu“.

Jawaban yang tak ku sangka sangka itu, membuat kemarahan ku mendadak lenyap. “Huh?“

“Aku merindukan mu. Dan kamu benar, aku tak berniat mencari mu dalam kerumunan orang orang itu. Walaupun aku tahu ada kamu di antara mereka. Seperti yang sedang kita jalani sekarang, aku tak berniat menunjukkan kepedulian ku lagi padamu,“ Na ya tersenyum.

Aku terdiam. Jawaban panjang dari nya membuatku tersadar. Bahwa kami tidak lagi memiliki hubungan khusus. Dan seharusnya aku tak boleh bersikap berlebihan padanya.

“Jangan memproteksiku lagi seperti itu,“ dia seolah mengutarakan pikiranku, “tak ada hubungan di antara kita yang mewajarkan sikap mu yang berlebihan tadi. Terima kasih untuk perlindunganmu, tapi aku tidak memerlukan nya lagi“.

Dia menunduk sebentar pada ku yang terpana mendengar ucapannya. Lalu melangkah meninggalkan ku, memasuki kembali tempat sebelumnya.

Dan sepanjang sisa acara tersebut, aku tidak bisa berkonsentrasi sama sekali.


Can you see my tears. I long for you all day...‘

“Yaa!“ Yesung menepuk pundak ku keras. Aku menoleh ke arahnya.

“Apa?“ tanyaku singkat.

“Namja cengeng. Berhenti bersikap manja. Masih belum terlambat jika kau ingin memperbaiki hati mu!“

“Apa yang kau tahu, huh?“ sergah ku. “Dasar kakek sok tahu!“

“Aku tahu. Mata mu saja menjelaskan banyak hal. Dan sudah berapa lama kita dekat? Kau bukan lagi anak anak yang merajuk saat keinginan nya tidak di kabulkan. Raih keinginan mu sendiri, Kyu!“

“Aku mau!!“ bentak ku kasar pada Yesung, membuatnya melotot, “Aku mau meraihnya, Yesung Hyung! Aku mau memiliki nya. Tapi tidak bisa....“ isak ku keluar tanpa bisa ku hentikan.

“Aku tahu aku menginginkan nya... tapi aku... akan mencelakainya... aku tak mau... dia celaka...“

Yesung memelukku. “Tak ada yang bisa mencelakakan dia, selama ada kamu di samping nya. Bukankah itu yang kamu inginkan?“

Aku menggeleng. Memeluk erat tubuh Yesung. Menangis pilu dalam pelukannya. “Aku merindukannya. Rasanya begitu perih jika harus melewati hari tanpa satu pun kata dari nya...“


My heart beat when we kissed but now it's all a memory...‘

Aku melajukan mobil ku dengan kecepatan tinggi. 120 km/jam. Otakku benar benar buntu. Aku harus secepatnya pergi ke tempat itu. Hanya di tempat itu aku bisa bernafas. Sedikit lagi. Jika ku percepat laju mobil ku, aku akan segera sampai. Sebentar lagi...


Everyday I long for you. That's how my day goes by...‘

Tubuhku seolah begitu ringan. Menatap Na ya yang menangis pedih di hadapanku.

“Cho Kyu Hyun! Ppali ireona... ireona... jebal...“

Aku menengok ke arah tatapan Na ya. Tersenyum pedih. Di hadapan ku, terbujur tubuh ku yang di penuhi perban. Luka akibat tabrakan maut yang ku alami.

“Biar aku yang menggantikan mu...“

Aku menoleh ke arah Na ya lagi. Keningku berkerut.

“Jika boleh,“ Na ya menggenggam erat tangan di tubuh ku yang sedang terbaring itu, “aku berjanji akan menggantikan mu. Berjanjilah tetap hidup untukku...“


I'm sorry, I'm sorry that I can't forget you...‘

“Kyuuu!! Syukurlah kau sadar. Kami mencemaskan mu“.

Ucapan ucapan seperti itu membuatku pusing. Memangnya aku kenapa? Bukankah hanya pingsan karena kelelahan? Kenapa mereka semua berlebihan begitu?

“Syukurlah, Kyu,“ peluk Leader ku, Leeteuk, “aku benar benar takut,“ ucapnya dengan mata bengkak. Aku memperhatikan seluruh member ku itu. Mata mereka semua bengkak. Seperti habis menangis satu hari penuh.

“Wae? Ada apa dengan kalian?“ tanyaku bingung.

“Kau... tidak ingat?“ tanya Sungmin heran.

Baru saja aku akan menjawab, tiba tiba Donghae sudah berlari menghampiri kami dengan kecepatan tinggi.

“Shin Na...,“ ucapnya tersengal, “Shin Na kecelakaan. Keadaan nya kritis!“

“Siapa Shin Na?“ tanyaku polos.

“Kau... tak tahu?“ tanya Yesung balik dengan wajah ngeri. Aku menggeleng.

“Jangan bercanda!“ bentak Donghae. Aku kaget karena Hyung ku yang satu itu tidak pernah galak pada ku. Dan kupikir dia tidak bisa bersikap galak.

“Hae, hentikan,“ ucap Heechul datar. Dia menatap ku dengan pandangan menyelidik. “Kau yakin tidak mengenal Moon Shin Na?“. Aku mengangguk.

“Kalau Na ya?“

Kali ini aku tak mampu menjawab. Aku yakin, sangat yakin, tidak ada nama seperti itu dalam memori otakku. Tapi entah kenapa nama itu seolah bergaung dalam hatiku.

“Na... ya...,“ ulang ku perlahan. “Na.. ya..., Shin.. Na..., Moon... Shin... Na..., Na ya..., Moon Shin Na ya...“

“Hyun na...“ ucap Ryeowook, menimpali, “Cho Kyu Hyun na...“

~~~~~

*Shin Na side*
Aku menatap langit yang membentang luas di hadapan ku. Dan jurang yang ada dibawahnya.

“Melompatlah,“ ucap seseorang, yang entah kenapa terasa begitu dekat dari ku, “Akan ku selamatkan Hyun na mu, sesuai permintaan mu“.

Ya, aku tak ragu jika dia akan menyelamatkan nya. Hyun na, kamu harus tetap hidup. Demi aku.

Aku berbalik, menatap seseorang asing itu. “Aku ingin meminta satu hal lagi“.

“Apa itu?“

“Hanya aku, buatlah dia melupakan ku. Hapuslah ingatan nya saat bersama ku. Hanya saat bersamaku. Hanya aku yang harus di hapus dalam memorinya. Bisakah?“

“Yau yakin?“

Aku mengangguk. “Aku tak ingin dia mencari ku. Aku tahu dia mencintaiku. Masih mencintaiku. Tolong buang semua rasa cinta nya pada ku dan semua ingatannya tentang ku“.

“Kalau dia mencari tahu dari orang orang lain di sekitarnya? Bagaimana jika dia menemukan ingatannya kembali?“

“Maka aku akan meminta mu untuk tetap membuat nya lupa“.

Aku berjalan menuju mobil ku. Mengendarainya ke depan dengan kecepatan tinggi. Dan tiba tiba, semua pemandangan serasa hilang. Berganti dengan angin dan kegelapan. Aku memejamkan mata.

Seperti itulah aku mengikatmu, Cho Kyu Hyun...

~~~~~


My love come back to me... Don't leave my side, please...‘

Aku berdiri di depan gundukan tanah yang masih baru. Dengan teman teman satu member ku yang berdiri berjajar di samping ku. Menatap ke arah gundukan itu. Dengan nisan yang tertulis nama ‘Moon Shin Na‘.

Jujur saja aku bingung. Aku tak tahu dia siapa. Aku tak merasa mengenal nya. Tapi, semua member ku mengenal nya sebagai kekasih ku. Dan mereka mengatakan bahwa aku sangat mencintainya. Betulkah? Apa orang yang sangat ku cintai, akan dengan mudah hilang dalam memori ku begitu saja?

Tapi, aku tak tahu aku harus percaya dengan ingatanku sendiri ataukah dengan orang orang terdekat ku, jika aku menemukan bukti di sekeliling ku yang menyatakan bahwa aku bukan hanya mengenal nya, tapi aku punya hubungan yang sangat khusus dengannya?

Pandangan ku beralih pada nama yang terukir itu. Menatapnya lama. Ada rasa kehilangan yang tidak wajar yang ku rasakan dalam hati. Serasa ingin meledak dalam tangis. Atau bahkan mungkin ingin kembali menghidupkan sosok yang terbenam jauh di bawah tanah itu, hanya untuk sekedar melihat wajah nya.

“Na ya...,“ tanpa sadar bibir ku tergerak mengucapkan kalimat itu dengan nada halus yang pelan, “jebal kajima...“

~epilog~



“Aku tidak menghilangkan bukti keberadaan mu saat bersamanya. Tapi akan ku pastikan dia tak akan mengingatmu. Dan aku juga berjanji bahwa dia akan hidup sampai 50 tahun lagi. Hanya itu janjiku pada mu, bukankah begitu, Moon Shin Na?“

~~~~~END~~~~~


Did it pass by...Our love..
Is it just a heart-breaking memory..
It's turning around...Your heart...
Can't I catch it with my tears...

My love I love you, I love you.. Are you listening...
My love...Don't forget...Don't erase...Our love..
Can you see my tears. I long for you all day
My heart beat when we kissed but now it's all a memory

My love I love you, I love you...Are you listening
My love Don't forget Don't erase... our love..
Everyday I long for you. That's how my day goes by. Where are you...

I'm sorry I'm sorry that I can't forget you...
My love come back to me ..
Don't leave my side, please...



TaeYeon SNSD - I Love You