Senin, 21 Oktober 2013

Missing You

Author : Park Kyura

Cast :
- Cho Kyuhyun
- Park Kyura

Other Cast:
-Cho Ah Ra

Length : Oneshot
Missing You
What would you do if I’m gone from your life?

All of this story dedicated to Kyuhyun

FF ini juga di publish di Super Junior Fanfiction 2010

Happy Reading! ^^

~~

Author POV~


Kyuhyun bolak–balik dengan gelisah dikamarnya. Dia begitu serius dengan pikirannya sendiri hingga tidak menyadari kalau Cho Ah Ra -kakak perempuannya- sedang memperhatikannya dengan heran. Bahkan Ah Ra menemukan suatu kondisi yang termasuk menakjubkan. Kyuhyun sedang tidak sibuk dan tidak mengerjakan apapun sekarang, tapi dia mencampakkan kumpulan soal matematika rumit yang hobi dikerjakannya saat bosan. Dan bahkan tidak menyentuh sedikitpun PSPnya yang sudah mendapatkan gelar, ‘Pacar Kesayangan Cho Kyuhyun’.

“Ehm…!” Ah Ra berdehem pelan untuk menyadarkan Kyuhyun, bahwa dirinya ada disana dan melihat semua tingkah laku Kyuhyun yang jauh dari normal jika dibandingkan dengan keseharian namja itu. Tapi Kyuhyun tetap tidak menyadari keberadaan Ah Ra dan tetap tenggelam dalam pemikirannya sendiri. Ah Ra menatap kesal adiknya yang sama sekali tidak memperdulikannya.

“EHM!!”

Kyuhyun menoleh dan melotot kaget melihat penampakan Ah Ra yang dari tadi tidak disadari nya.

“Noona! Sedang apa kau disini? Inikan kamarku. Area privasiku. Kau mau mengintipku ya?!”

Ah Ra mengambil PSP Kyuhyun yang terlantar begitu saja di tempat tidur namja itu, dan melemparnya ke kepala Kyuhyun. Kyuhyun segera memiringkan kepalanya reflek, begitu melihat Ah Ra melempar sesuatu ke kepalanya yang berharga.

“Noona!!!” Teriakan histeris Kyuhyun membahana begitu melihat benda yang baru saja dilemparkan oleh Noonanya tersayang adalah PSPnya.

Kyuhyun masih sibuk meratapi nasib si PSP yang malang, sedangkan Ah Ra tersenyum puas.

“Aku tadi datang hanya untuk memanggilmu makan, tapi kau tidak menyadari kehadiranku dan bahkan menuduhku mengintip mu. Rasakan. Hihihi.”

Kyuhyun sama sekali tidak memperdulikan Ah Ra, dia sibuk mengotak atik PSPnya. “Nyala!! Yuhuuu… PSPku tidak rusak!”

Ah Ra masih menatap Kyuhyun dengan penasaran. Dia masih ingin tahu penyebab keabnormalan sikap Kyuhyun tadi.

“Hei, tadi kau memikirkan apa sampai tidak menyadari kehadiranku, hm? Kau punya masalah?“

Kyuhyun menatap Ah Ra ragu. Dia menimbang nimbang, perlu atau tidak dia menceritakannya?

“Apa menurut Noona, Kyura menyukai Yesung Hyung? Mereka tampak sangat dekat. Apalagi Kyura bilang kalau Yesung Hyung sangat manis dan keren…“

“Eh? Lalu kalau dia menyukainya memang ada masalah? Kau tidak mungkin menyukai Yesung Oppa kan?“

“Aish. Aku tahu, bertanya pada mu memang tidak ada gunanya. Tapi aku masih saja meragukan diriku sendiri dan akhirnya bertanya padamu. Ckckck”.

“Ah. Kau menyukai Kyura? Noona cukup menyukainya juga. Dia gadis yang manis dan lucu. Jika kau menyukainya, katakan saja padanya.“

“Tidak bisa. Ini perasaan yang special. Tidak bisa hanya di katakan saja.“

“Cari cara yang special untuk mengatakan hal yang special. Ah, akhirnya namja ini bisa jatuh cinta kepada manusia. Sudahlah, ayo turun. Appa dan Eomma menunggu.“

**



Park Kyura POV~


“Kyuhyun-ah, untuk apa kau menutup mataku begini? Kau bukan mau melakukan yang aneh aneh, kan?“

“Kau berharap aku berbuat yang aneh aneh, hah? Lagipula apa yang kau maksud dengan berbuat yang aneh?”

“Tentu aku tidak mengharapkan kau berbuat begitu. Apa maksudku? Apa kau terserang amnesia, hm? Saat ulang tahun ku, kau menutup mataku begini dan bilang ingin memberiku kejutan. Kau menyuruhku berjalan terus dan akhirnya aku terjatuh di kolam renang. Menyebalkan.”

“Eh? Aku pernah berbuat begitu? Benarkah? Kenapa aku tidak mengingatnya?” Namja ini benar benar pandai memancing emosiku di segala situasi.

“Saat kubilang buka, kau boleh melepas penutup matamu. Awas saja kalau kau membuka mata mu sebelum kusuruh.“ Selain menyebalkan, dia juga sangat egois. Dan aku selalu kalah melawannya.

“Buka.”

Aku melepas penutup mata yang sedari tadi membuatku tidak nyaman. Ruangan ini sangat gelap. Dan tiba tiba, lampu ruangan ini menyala dan membuatku silau. Dinding ruangan ini ditempeli berbagai stiker bentuk love dengan warna pink dan membentuk hati ukuran besar. Uwah, romantis. Aku nyaris menjerit saat ada yang memelukku dari belakang. Tapi aku menutup mulutku sendiri dan menahan teriakan yang nyaris keluar.

“Saranghae Park Kyura.”

Pelukan itu terlepas, dan Kyuhyun memutar tubuhku untuk menghadapnya. Dia berlutut didepanku dan tersenyum manis. Senyum yang sangat jarang kulihat.

“I do love you, Park Kyura. Would you be mine?“

**

Ini gila! Aku memang menyukai Kyuhyun. Aku bahkan sudah,menyukainya sejak 4 tahun yang lalu, saat aku baru berkenalan dengannya. Tapi apa ini tidak kelewatan? Kukira yang dia maksud ‘be mine’ adalah aku menjadi yeojachingunya. Tapi ternyata dia melamarku! Begitu aku masih terharu dan mengucapkan “yes, I would“ dengan perasaan yang terbang tinggi, dia langsung menarikku kerumahnya. Mengatakan kalau kami akan menikah. Orangtua Kyuhyun memang baik. Dan mereka hanya tertawa tawa saja. Apalagi setelah mendengar karangan cerita dari Ah Ra Unnie bahwa aku dan Kyuhyun sudah berpacaran setahun lebih, mereka langsung merestui kami dengan senyum lebar. Nah, orangtuaku? Aku tidak pernah bercerita pada mereka kalau aku pernah berpacaran dengan Kyuhyun. Jelaslah. Bagaimana aku bisa bercerita menjadi pacarnya, kalau kenyataannya saja aku memang tidak pernah berpacaran dengannya. Lalu situasi ini, apa ini bisa di sebut berpacaran?

Tapi semua keadaan ini memang ada hikmahnya. Contohnya, kelakuan Kyuhyun menjadi sangat amat manis dibanding biasanya, aku sampai heran dengan tingkah lakunya yang kelewat manis. Rasanya aku ingin menyiram mukanya dengan kopi saja saat tingkah manisnya benar benar melewati batas kenormalan.

**

“Wanna dinner with me?”. Aku menatap heran kemunculan Kyuhyun yang entah darimana. Aku menganggukkan kepala setuju, dan mengganti pakaianku yang sesuai dengan setelan jasnya. Aku memakai gaun terbaikku, dan memakai make up tipis di wajahku.

“Kajja. Aku siap.”

Kyuhyun tersenyum sambil memperhatikan rambutku. Aku memakai jepit rambut yang dia berikan saat aku masih SMA. Dia membuka kursi sebelah pengemudi yang ternyata sudah terisi bunga Blue Rose satu buket besar. Dia mengambil buket bunga itu dan memberikannya padaku.

“This is for you, Blue Rose.”

Aku tersenyum simpul dan menerima buket bunga itu dengan senang hati. Ternyata dia masih mengingat cerita yang kuceritakan padanya, tentang Blue Rose. Rose yang melambangkan keabadian cinta.

“Langsung dinner? Atau jalan jalan dulu? Aku ingin berjalan jalan di sekitar taman.”

Kyuhyun tersenyum manis, “As your wish.”

Aku ikut tersenyum. Tumben sekali, hari ini dia terlihat lebih dewasa. Tapi aku menyukai semua sisi yang dia punya.

“Ayo turun. Kita sampai di taman dekat sekolah kita dulu. Ah, sudah jam tujuh. Kita hanya punya waktu dua jam sebelum dinner.”

Great. Dua jam lebih dari cukup untukku. Lagipula taman itu punya banyak sekali kenangan untuk kami. Yah, meskipun saat itu kami hanya berteman. Tapi sejak dulu aku merasa hubungan ini sudah cukup indah dan spesial. Aku tidak menyangka aku akan bisa bersamanya seperti ini. Aku berjalan duluan dan berlari lari kecil menuju sekolah lama kami.

“Hey Park Kyura!”

Aku menoleh kearah Kyuhyun. Mau apa dia di tengah tengah jalan raya begitu? Bodoh. Itukan berbahaya.

“Bagaimana bisa kau menjatuhkan barang sepenting ini? Hadiah pertamaku untukmu. Dasar yeoja ceroboh!” teriak Kyuhyun sembari mengacungkan jepit rambutku -a.k.a hadiah pertama dari Kyuhyun- yang bahkan tak kusadari kapan benda itu terjatuh.

“Maaf. Sudah cepat menyingkir dari sana! Disana berbahaya. Bodoh!“

“Ya, aku bodoh. Aku namja bodoh yang terus menyayangimu yang ceroboh dan menyebalkan.”

“Hey, cepat kesini. Itu berbahaya!” Aku berteriak cemas. Tapi namja itu sama sekali tidak menghiraukan kata kataku. Dia malah tertawa kecil.

“SARANGHAEEE!” teriak namja itu kencang.

Dia tersenyum simpul dan menatapku, tapi kemudian menoleh kaget kearah kanannya. Sebuah truk besar yang baru saja berbelok, menuju kearah Kyuhyun dengan cepat.

“ANDWAE!!! KYUHYUNN!!!”

BRUGHH!!!

Tubuh Kyuhyun terlempar dan terbanting dengan keras ke aspal. Dia memejamkan matanya dan mengerang. Sekujur tubuhku terasa lemas dan tidak bertenaga. Kyuhyun... Darah memenuhi kulitnya yang putih. Airmata menggenangi pelupuk mataku, dan akhirnya tumpah. Aku tidak sanggup melihatnya. Aku tidak sanggup kehilangannya. Aku tidak bisa dan tidak mau kehilangannya…

**

“Kyuhyun-ah, can you promise me?” tanyaku sambil mencolek colek bahu Kyuhyun yang sedang asyik berselingkuh dengan pacar keduanya, PSP.

Kyuhyun menarik nafas panjang sebentar dan mempause game yang bahkan menurutku tidak ada asyik asyiknya sedikitpun. Dia menatapku malas.

“About what?”

Aku menatapnya lama, membuatnya mengeryitkan dahinya heran.

“Promise me, that you never ever gone from my life… Can you?”

Kyuhyun tertawa kecil mendengar pertanyaan ku. Aku tak tahu apa yang lucu disini. Selera humor makhluk yang satu ini memang agak abstrak sepertinya.

“What would you do if I’m gone from your life?”

Aku agak kecewa mendengar pertanyaannya. Bukan hanya karena dia tidak menjawab pertanyaanku, tapi dia seolah olah menyatakan padaku bahwa dia akan segera meninggalkanku.

“I’ll hate you…”

“And then? Will you forget all those memories about us?”

“I’ll hate you. But I think, I can’t forget our memories..“

Kyuhyun tersenyum lebar mendengar jawabanku. “Then, just hate me,“ sahutnya santai sembari memainkan PSPnya lagi.

“YAK!!!!“

**

“I’m liar. I can’t hate you… Can’t you back to my side again? I love you… I love you more than you know. I love you. I do love you…”

Tetes airmataku lagi lagi jatuh membasahi pipiku. Aku mengguncangkan bahu Kyuhyun kencang. Tapi dia tidak bergeming. Dia tidak menoleh sedikitpun padaku, dia tidak membuka matanya sedikitpun. Bahkan dia tidak mengeluarkan sepatah katapun padaku. Aku berlutut di depan tempat tidurnya.

“Aku salah apa? Kenapa kau meninggalkanku? Kita sudah mau menikah. Bahkan semuanya telah disiapkan. Kenapa Kyuhyun-ah? Kenapa kau meninggalkanku? Aku tidak mau! Aku tidak mau kau tinggalkan! Aku menolak untuk itu!“

“Hentikan Kyura-ya, hentikan! Dia sudah pergi!” Teriak Cho Ah Ra Unnie menarikku. Aku mendorong tubuh Ah Ra Unnie. Mananya yang pergi? Dia masih ada disini. Dia masih ada tepat didepan mataku.

“Tidak! Dia masih ada disini. Dia masih ada tepat didepan mataku! Dia tidak boleh meninggalkanku… Tidak… Aku tidak mau dia tinggalkan. Aku tidak siap… Kyuhyun-ah… Tolong… Bangunlah...”. Aku berlutut lagi di depan tempat tidur Kyuhyun. Aku tidak menghiraukan orang orang yang menangis di sekitarku.

Kenapa mereka ikut menangis, huh? Aku yang ditinggalkan oleh Kyuhyun. Mereka tidak tahu seperti apa rasanya ditinggalkan oleh orang yang mereka cintai, apalagi ditinggal beberapa hari menjelang hari pernikahan. Mereka tidak akan tahu rasanya.

Sepasang tangan yang kekar menarikku paksa untuk berdiri, lalu menampar pipiku kencang. Aku terhenyak. Aku menatap orang yang sudah memukulku dengan begitu keras didepan begitu banyak pasang mata. Appa ku.

“Kyuhyun sudah meninggal, Kyura!“

Pernyataan Appa seakan membuatku tersadar. Jadi dari tadi, dia bukan tidak mau melihat, ataupun mendengarku. Tapi karena dia tidak bisa lagi melihat atau mendengarku.

Pandangan mataku makin memburam. Airmata makin memenuhi kelopak mataku dan berjatuhan begitu saja tanpa bisa kukendalikan. Aku menatap Kyuhyun lekat lekat. Berharap dia bisa membuka matanya dan membuktikan bahwa pernyataan Appaku salah. Tapi nyatanya, dia tidak kunjung membuka matanya.

“Tidak mungkin.. Tidak.. Kyuhyun..“

Pandanganku semakin memburam dan badanku melemas. Kepalaku terasa pusing dan berat. Dan semuanya pun menggelap.

**

Author POV~


“Kyuhyun-ah? Kau kembali?”

Isakan Kyura mulai terhenti secara perlahan. Mata Kyura mulai berbinar saat dia menangkap siluet Kyuhyun. Bayang bayang Kyuhyun menjadi nyata.

“I miss you so badly, Kyuhyun-ah. Kau jahat. Kau pergi meninggalkanku sendirian..“ bisik Kyura sembari bangun dari tempat tidurnya. Kyuhyun berjalan mendekati Kyura dan menggeleng sedih.

“Aku tidak pernah meninggalkanmu sendiri. Aku selalu bersamamu..“

Kyura berhenti terisak, tapi bulir airmata masih jatuh dari sudut mata yeoja itu. Kyuhyun mengusap airmata itu dengan lembut. Dia menarik Kyura untuk duduk bersamanya di tempat tidur yeoja itu. Kyuhyun menatap miris kondisi Kyura yang berantakan. Kyura kehilangan banyak berat badannya setelah kejadian itu. Dia sering tidak tidur dan lebih sering menangis. Kyura juga jarang makan, dan dia bahkan jarang mandi. Tapi tubuh yeoja itu tidak menyebarkan bau, hanya saja dia terlihat kusam dan berantakan.

“Jika menyakitkan untuk mengingatku.. Aku tidak akan memintamu untuk terus mengingatku. Aku.. menyakitkan untukku melihatmu begini. Apalagi jika itu disebabkan olehku...“

“Tidak. Satu satunya cara untuk terus mencintaimu adalah dengan mengenangmu. Aku tidak rela melupakan mu. Aku mencintaimu, Kyuhyun-ah. Saranghae. Neomu neomu saranghae.” Kyura menggerakkan tangannya dan mengacak lembut rambut Kyuhyun.

Diam diam, Eomma Kyura yang ingin membawakan makanan ke kamar Kyura, menangis melihat pemandangan itu. Melihat anaknya depresi saja sudah membuatnya frustasi. Dan ini? Anaknya berbicara sendiri dan bahkan menyentuh udara kosong seperti ada orang saja di hadapannya.

**

Kyura terbangun dalam gelapnya malam dan menyadari badannya sangat lengket dan membuatnya gerah serta tidak nyaman. Yeoja itu segera mandi dan bersenandung kecil. Dia menatap pantulan dirinya di kaca dengan pandangan aneh dan jijik. Kyura segera mengompres matanya yang bengkak -karena terlalu sering menangis- dengan es batu yang dililit handuk yang hangat.

“Sempurna,” desisnya bangga. Dia segera berdandan dan menyentuh peralatan make-up yang sudah lama tidak digunakan. Dia mengenakan gaun terbaiknya, yang dulu dia pakai untuk menemani Kyuhyun dinner. Kyura juga memakai jepit rambut hadiah dari Kyuhyun untuknya. Dia melirik jam dinding, dan melotot kaget saat melihat waktu yang di tunjuk oleh jam itu. Jam sepuluh malam.

“Aish.. Aku terlambat satu jam. Cho Kyuhyun bodoh. Kenapa dia tidak menjemputku saja? Ah! Kuharap dia masih menungguku”.

Kyura segera bergegas pergi dan meninggalkan rumahnya yang sudah dalam kondisi sepi.

“Eh? Aku kan tidak tahu dimana tempat dinnernya? Aish. Cho Kyuhyun, kau benar benar bodoh. Baiklah, aku suruh saja dia menunggu ku di sekolah kami dulu. Hehe, sekalian mengenang memori kami yang dulu.”

Kyura menuju halte bus dan mengeluarkan handphonenya untuk mengirim pesan kepada Kyuhyunnya.


To: Evil Prince

Kau jemput aku didepan sekolah kita dulu ya. Aku tidak tahu dimana tempat kita dinner. Love you~


Kyura tersenyum bahagia. Dia memasuki bus yang datang dengan antusias. Dia bernyanyi nyanyi kecil di dalam bus yang cukup sepi itu, dengan suaranya yang indah. Dia menatap jendela dan semakin antusias setelah menyadari bahwa dia sudah sampai ke tempat tujuannya. Sambil bersenandung kecil, Kyura menyusuri jalan dan melihat bahwa Kyuhyun sudah sampai terlebih dahulu di depan sekolah lama mereka dan melambaikan tangan kearah Kyura. Kyura ikut melambai dan segera menyeberang sambil terus memerhatikan Kyuhyun.

“AWASSS!!!!!”

Kyura menoleh kaget mendengar jeritan tersebut. Dia menatap sebuah bus yang sedikit lagi mengenai tubuhnya. Kyura tersenyum dan memejamkan matanya.


***END***